MASALAH subsidi BBM menjadi masalah yang rumit yang berlarut-larut. Begitu juga dengan isu menaikkan harganya ke tingkat keekonomian agar pemerintah tidak terbebani. Belum lagi di lapangan terjadi penyelewengan.
Komaidi Notonegoro, Wakil Direktur Reformainer Institut, menyarankan harga BBM dinaikkan saja ke tingkat keekonomian. "Namun pemerintah dapat membuat kartu subsidi seperti Bank yang ada tipe gold, silver dan menengah," katanya dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (15/9).
Menurutnya, kartu subsidi tersebut dapat menjadi alternatif bila ada keharusan pemerintah untuk mensubsidi rakyat.
Kata dia, kartu tersebut dapat diisi langsung oleh pemerintah dengan jumlah sesuai dengan kartunya. "Yang gold dikasih ke masayarakat yang paling miskin, dan seterusnya" katanya.
Menurutnya, pembagian kartu subsidi ini akan dapat efektif dilakukan bila pemerintah mempunyai data yang jelas mengenai jumlah penduduk miskin.
Dengan demikian, kata dia, rakyat dapat menggunakan dananya pada saat membeli BBM bersubsidi di SPBU. "Rakyat juga dapat membelanjakan uangnya untuk kebutuhan lain seperti fasilitas kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya melalui ATM," katanya.
Di kesempatan yang sama, Dewi Aryani, anggota DPR dari Komisi VII, memuji usulan tersebut sebagai ide yang cerdas. Dia berencana membuat Kartu Subsidi Rakyat yang disingkatnya sebagai KSR. Menurutnya, ini merupakan solusi jangka panjang yang paling masuk akal. "Akan kami terapkan bila PDIP menang di pemillu 2014," katanya.
Namun dia menegaskan, partainya akan bersikukuh untuk menolak kenaikan harga BBM untuk jangka pendek. Dan kembali menegaskan bahwa solusi yang terbaik adalah dengan menambah kuota bersubsidi.
Sumber
No comments:
Post a Comment