DALAM peperangan selalu ada yang kalah dan menang. Biasanya pemenangnya akan menguras harta negara yang kalah dan mengangkutnya ke negaranya. Dalam sejarah banyak diceritakan, negara yang tidak mau menyerah dan akhirnya kalah akan terpaksa menjadi bagian dari yang menang. Misalnya tentara Mongol yang kemudian menjadi pemilik China yang dikuasai dengan pertempuran.
Tapi lain halnya dengan Jepang yang kemudian mengaku kalah saat dibom nuklir oleh AS di Hiroshima dan Nagasaki. Negara itu tetap merdeka dan hanya diwajibkan membayar biaya perang yang ditentukan.
Lain juga halnya dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia yang sebagian besar bukan karena dikalahkan perang, melainkan pada awalnya hanya aliansi dan perjanjian dagang yang lama kelamaan dijajah sepenuhnya. Katanya, cadangan emas kerajaan-kerajaan Indonesia itu disimpan di bank Belanda.
Lain juga halnya dengan Irak, yang diserang AS dua kali. AS menyerang atas kemanusiaan mandat PBB, artinya bukan karena konflik dua negara, tapi wajarkah AS merampok cadangan emas Bank Iraq??. Apakah itu sama dengan sikap Nazi yang menyita cadangan emas negara-negara yang dikuasainya?
Cadangan emas Irak di tangan AS:
Cadangan emas kerajaan-kerajaan Indonesia di tangan AS yang berhasil menyitanya dari Jerman yang merampoknya dari Belanda?
Lihat sumbernya di sini:
http://www.jongjava.com/web/memorabilia/710-misteri-di-balik-kedekatan-jfk-soekarno-dan-marilyn-monroe
http://mimerss.blogspot.com/2011/12/di-mana-harta-peninggalan-nusantara.html
http://sejarahgunungbatu.blogspot.com/2012/10/dana-revolusidana-rampasan-perangharta.html
http://safari2009.wordpress.com/2012/01/08/tim-soekarno-masih-kontrol-penuh-aset-dunia/
http://politik.kompasiana.com/2011/12/13/mempertimbangkan-bentuk-negara-421141.html
http://www.fourwinds10.net/siterun_data/government/banking_and_taxation_irs_and_insurance/social_security/news.php?q=1242677580
http://arihm.blogspot.com/2009/09/kronologis-harta-soekarno.html
Salam buat admin dan para pembaca,
ReplyDeleteSaya mencoba memberikan informasi yang ringan saja mengenai harta amanah atau apalah orang menyebutnya.
1. Harta ini bukanlah seperti harta karun pada umumnya.(diangkat kemudian dibagi-bagi).
2. Memang benar berupa emas batangan.
3. Memang benar jika dihitung nilainya triliunan dan sudah dicatat sebagai collateral.
4. Bukan peninggalan Soekarno atau siapapun nama yang telah beredar selama ini.
5. Banyak pihak dari nasional dan internasional berusaha mengakui aset ini dengan membuat dokumen-dokumen palsu dan pada akhirnya "diakui" dokumen itu sepertinya asli. Lebih parahnya lagi, kospirasi lawan skenario dan sebaliknya banyak terjadi demi memiliki harta amanah ini.
contoh: King ASM, ASM/ Dr. Ray Dam.C/ H Martin Foundation, Mr. X, Mr. Sino, Swissindo,OITC bahkan Kaum Elit Sosial dunia saat ini ataupun eyang-eyang sepuh, tim amanah atau penerima mandat lainnya.
6. Bahkan ada yang menerbitkan buku mengenai harta ini berdasarkan dokumen-dokumen tersebut dan membentuk opini tersendiri yang semakin jauh dari fakta.
7. Sampai detik ini siapa Pemegang Amanah ini masih dicari dimana bersembunyi.
8. Ada 3 hal penting mengenai harta amanah ini, (a) Dokumen mengenai keberadaan gudang emas itu masih tersimpan di Bank of England. (b) Dokumen kepemilikan isi gudang emas tersebut tersimpan di Bank UBS Switzerland. (c) Untuk memanfaatkan aset ini melalui Rekening Khusus 103.357.777, Global Collateral Accounts.
9. Memang benar ada Tim UBS (inisiatif mereka sendiri) yang berangkat ke Swiss tapi mereka tidak kembali. (kalaupun kembali, pasti mereka sudah jadi raja dan tidak akan menggalang dana untuk pencairan harta lagi).
Kesimpulannya: Dana amanah itu ada dan masih tersimpan rapi dan bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yang bisa bertanggung jawab mengelolanya. Semua cerita mengenai harta amanah ini mengarah kepada Rekening Khusus 103.357.777, Global Collateral Accounts.