![]() |
Ilustrasi |
"Rata-rata banjir di Jabar berlangsung di kawasan pantai utara Jabar, seperti Bekasi, Karawang, Subang, serta Indramayu. Tapi belum darurat," katanya saat memantau banjir di Kota Bekasi, Minggu.
Menurut dia, kondisi banjir tersebut dinilai belum gawat sehingga Pemerintah Provinsi Jabar merasa belum saatnya untuk menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) banjir.
"Wilayah yang terdampak banjir masih sporadis, sehingga belum sampai ke status darurat," katanya.
Menurut dia, bencana banjir di sejumlah daerah masih dapat ditanggulangi oleh masing-masing kepala daerah beserta jajarannya.
"Banjir kali ini masih bisa ditangani dengan baik," katanya.
Dedy mencontohkan, salah satu kawasan yang tergenang banjir adalah pemukiman bantaran Kali Bekasi yang diakibatkan luapan air sungai.
Namun hal itu masih bisa dihalau tanggul kali yang cukup kokoh sehingga tidak menggenangi rumah penduduk dalam skala luas.
Menurut dia, banjir yang berlangsung sejak Minggu (12/1) itu tidak separah peristiwa serupa pada awal 2013.
"Kalau cakupan banjirnya sudah separah tahun lalu, kemungkinan bisa kita beri status KLB," ujarnya.
Dedy menambahkan, pada Senin (20/1), rencananya Gubernur Jabar Ahmad Heryawan akan membahas langsung permasalahan banjir ini, berikut solusi penanganannya dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Insya Allah Senin besok kita akan bahas penanggulangan banjir secara komprehensif dengan daerah tetangga termasuk DKI Jakarta," katanya.
No comments:
Post a Comment