Tobapos -- Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Gita Wirjawan menyatakan pemerintah Republik Indonesia berhak penuh menamakan Kapal RI Usman dan Harun, karena mereka merupakan nama Pahlawan Nasional.
"Pemberian nama KRI Usman- Harun sudah melalui seleksi, tahapan, prosedur yang baku dalam cara menghormati pahlawan di Indonesia," kata Gita di Jakarta, Jumat, terkait protes pemerintah Singapura terhadap pemberian nama KRI Usman- Harun.
Gita menghargai keberatan Singapura, sebagai negara tetangga. Namun RI punya hak penuh untuk memakai nama KRI Usman- Harun sebagai cara untuk menghormati tokoh yang dianggap sebagai pahlawan oleh rakyat Indonesia.
Protes Singapura, kata Gita, merupakan kebiasaan diplomasi yang lazim ditempuh, mengingat hubungan ke peristiwa masa lalu khususnya perasaan keluarga korban peristiwa pemboman Mac Donald House di Orchad Road tahun 1965.
Usman dan Harun merupakan prajurit TNI KKO AL (kini Marinir) yang meledakkan gedung itu dan kemudian mereka ditahan dan dihukum mati di negeri itu.
Namun protes itu, kata gita, tidak boleh menjadi alat intervensi ke persoalan domestik RI apalagi mengingat saat PM Singapura dijabat oleh Lee Kuan Yew juga telah menunjukkan rasa hormat kepada kedua pahlawan RI ini lewat tabur bunga di Taman Makam Pahlawan pada 1975.
"Mari kita tingkatkan terus persahabatan regional, namun tetap dalam kerangka menghormati kedaulatan masing-masing," katanya. (ant/adm)
"Pemberian nama KRI Usman- Harun sudah melalui seleksi, tahapan, prosedur yang baku dalam cara menghormati pahlawan di Indonesia," kata Gita di Jakarta, Jumat, terkait protes pemerintah Singapura terhadap pemberian nama KRI Usman- Harun.
Gita menghargai keberatan Singapura, sebagai negara tetangga. Namun RI punya hak penuh untuk memakai nama KRI Usman- Harun sebagai cara untuk menghormati tokoh yang dianggap sebagai pahlawan oleh rakyat Indonesia.
Protes Singapura, kata Gita, merupakan kebiasaan diplomasi yang lazim ditempuh, mengingat hubungan ke peristiwa masa lalu khususnya perasaan keluarga korban peristiwa pemboman Mac Donald House di Orchad Road tahun 1965.
Usman dan Harun merupakan prajurit TNI KKO AL (kini Marinir) yang meledakkan gedung itu dan kemudian mereka ditahan dan dihukum mati di negeri itu.
Namun protes itu, kata gita, tidak boleh menjadi alat intervensi ke persoalan domestik RI apalagi mengingat saat PM Singapura dijabat oleh Lee Kuan Yew juga telah menunjukkan rasa hormat kepada kedua pahlawan RI ini lewat tabur bunga di Taman Makam Pahlawan pada 1975.
"Mari kita tingkatkan terus persahabatan regional, namun tetap dalam kerangka menghormati kedaulatan masing-masing," katanya. (ant/adm)
No comments:
Post a Comment