Tobapos -- Ratusan sopir angkutan umum jalur Batuaji-Mukakuning, Rabu petang bersitegang dan nyaris bentrok dengan sopir lain yang diduga tidak memiliki izin trayek resmi dari Dinas Perhubungan Kota Batam.
Warga Batuaji, Fahrur mengatakan melihat ketegangan di depan rumanya kawasan SP Plaza dimana sesama sopir sempat beberapa kali nyaris bentrok sebelum dihalang-halangi oleh petugas kepolisian.
"Kejadianya tepat dihadapan rumah saya. Sejak sore mereka sudah bersitegang karena rebutan trayek," kata dia.
Kejadian tersebut, kata dia, mengakibatkan arus lalulintas dari Kawasan Industri Mukakuning hingga Simpang Basecamp Batuaji dan sebaliknya macet total.
Karyawan yang hendak berangkat kerja ke Kawasan Mukakuning juga terlantar akibat aksi tersebut.
"Mereka bingung karena tidak bisa bekerja. Pengguna jalan lain juga merasa ketakutan karena kejadian tersebut," kata Fahrur.
Hingga saat ini, kemacetan masih terus terjadi. Puluhan petugas masih terus berdatangan dan mencoba mengamankan situasi.
"Polisi masih terus berdatangan. Suara sirine mobil polisi terus terdengar," kata warga lain Listyo.
Ia mengatakan, beberapa kali antar sopri saling mengumpat menyemooh hingga nyaris bentrok meski akhirnya bisa dikendalikan.
"Sempat beberapa kali bentrok kecil-kecilan. Namun tidak sampai meluas meski suasananya terus memanas," kata dia.
Aksi tersebut merupakan buntut dari unjukrasa ratusan sopir angkutan kota di Halaman Kantor Dinas Perhubungan Kota Batam yang merasa memiliki izin resmi.
Dalam aksinya, sopir angkot meminta Dishub Batam menertibkan kendaraan-kendaraan tidak berizin yang digunakan untuk menjemput karyawan kawasan Mukakuning sehingga mereka kehilangan penumpang. (ant/adm)
Warga Batuaji, Fahrur mengatakan melihat ketegangan di depan rumanya kawasan SP Plaza dimana sesama sopir sempat beberapa kali nyaris bentrok sebelum dihalang-halangi oleh petugas kepolisian.
"Kejadianya tepat dihadapan rumah saya. Sejak sore mereka sudah bersitegang karena rebutan trayek," kata dia.
Kejadian tersebut, kata dia, mengakibatkan arus lalulintas dari Kawasan Industri Mukakuning hingga Simpang Basecamp Batuaji dan sebaliknya macet total.
Karyawan yang hendak berangkat kerja ke Kawasan Mukakuning juga terlantar akibat aksi tersebut.
"Mereka bingung karena tidak bisa bekerja. Pengguna jalan lain juga merasa ketakutan karena kejadian tersebut," kata Fahrur.
Hingga saat ini, kemacetan masih terus terjadi. Puluhan petugas masih terus berdatangan dan mencoba mengamankan situasi.
"Polisi masih terus berdatangan. Suara sirine mobil polisi terus terdengar," kata warga lain Listyo.
Ia mengatakan, beberapa kali antar sopri saling mengumpat menyemooh hingga nyaris bentrok meski akhirnya bisa dikendalikan.
"Sempat beberapa kali bentrok kecil-kecilan. Namun tidak sampai meluas meski suasananya terus memanas," kata dia.
Aksi tersebut merupakan buntut dari unjukrasa ratusan sopir angkutan kota di Halaman Kantor Dinas Perhubungan Kota Batam yang merasa memiliki izin resmi.
Dalam aksinya, sopir angkot meminta Dishub Batam menertibkan kendaraan-kendaraan tidak berizin yang digunakan untuk menjemput karyawan kawasan Mukakuning sehingga mereka kehilangan penumpang. (ant/adm)
No comments:
Post a Comment