Sebelum penandatanganan MoU, Rektor mengatakan bahwa dalam regulasi yang mengatur pengelolaan badan layanan umum (BLU), disebutkan bahwa kerjasama perlu dilakukan dalam rangka memperkuat basis layanan BLU dari sisi bisnisnya dengan tidak bermaksud mengeruk keuntungan akan tetapi memperkuat eksistensi BLU, karenanya setiap kerjasama perlu berlandaskan pada penelitian, pengabdian, dan riset.
Kerjasama dengan biro perjalanan memberi peluang bagi dua fakultas yang berada di IAIN SMH Banten, Rektor menyebutkan dari sisi fungsi dan peran, Fakultas Dakwah (FUDA-red) memiliki peluang untuk mencetak para pembimbing haji maupun umroh yang professional, begitu pula dengan Fakultas FEBI dapat mengimplementasikan kajian perkuliahannya kedalam bentuk-bentuk bisnis dalam dunia Islam tidak terkecuali dalam pelayanan pelaksana ibadah haji dan umroh. Namun demikian, Rektor mengisyaratkan bahwa kerjasama akan melalui tahap-tahap proses, “tentu tidak melakukan sesuatu secara spontanitas, akan tetapi akan perlu melakukan urutan-urutan silogisnya yang perlu dibangun bersama, apalagi dalam agama disebutkan bahwa bertolong menolong dalam kebaikan dan taqwa” demikian tuturnya.
Sementara itu, Zein mengaku bahwa selama ini ditemukannya Muthawwif (pembimbing umroh/haji-red.) indonesia masih terdapat kekurangan dalam membimbing umroh di lapangan, “sekarang ini ada yg segi pemahaman agamanya kurang baik, namun keramah tamahannya baik, juga sebaliknya, ada yang ramah tapi pemahaman agamanya kurang”. Zein meyakini bahwa IAIN SMH Banten memiliki kapabilitas untuk mencetak Muthawwif yang disamping keramahannya juga kekayaan dalam pengetahuan agamanya. (sumber)
NB. Posting ini merupakan bagian dari serial Tokoh Nasional di Jakarta. Lihat info selanjutnya di sini.
No comments:
Post a Comment