Tobapos -- Koleksi sepatu calon presiden (capres) Jusuf Kalla kini bertambah. Setelah sebelumnya diberi sepatu merek JK Collection oleh para perajin sepatu dari Cibaduyut, kini giliran pengrajin Medan yang memberinya sepatu. Selain sepatu, JK juga mendapat hadiah kain ulos dari beberapa pondok pesantren yang dikunjunginya.
"Ada kenang-kenangan dari pengrajin sepatu Medan, Pak. Supaya sepatu lokal medan juga ikut laku, mereka memberi Bapak sepatu merek AS atau Ajo Sukarame," tutur Bibie Lubis, ketua Relawan Nusantara JK-Wiranto, sembari menyerahkan sepatu kepada JK, di Hotel Tiara, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu malam (24/6/2009).
Perwakilan pengrajin pun membawa sejumlah sepatu dengan nomer yang berbeda, untuk memastikan ukuran sepatu yang dipakai JK. "Nomer sepatu saya 39, tapi dengan sepatu Medan ini saya cocoknya dengan nomor 38," ujar JK di depan panggung saat mencoba sepatu barunya.
JK kemudian berseloroh akan mempromosikan sepatu hadiah itu kepada pejabat-pejabat negara di Jakarta. Harga sepatu merk AS ini dijual seharga Rp 200 ribu. Sepatu ini diproduksi sendiri oleh para pengrajin sepatu di Medan.
"Nanti saya akan promosikan sepatu Medan kepada pejabat-pejabat," tutur JK, disambut riuh tepuk tangan sekitar 800 orang peserta yang hadir.
JK lalu menjelaskan bahwa sepatu bisa saja menjadi lambang nasionalisme, karena bisa dihitung jari orang yang memakai sepatu buatan dalam negeri. Dengan memakai buatan dalam negeri, menurut JK, uang yang bisa masuk dalam pasar dalam negeri sebesar Rp 50 triliun.
"Bayangkan jika semua orang memakai sepatu buatan dalam negeri. Satu orang saja tiap tahun membeli sepatu, uang yang bisa masuk dalam pasar dalam negeri sebesar Rp 50 trilyun," beber JK.
Di sela-sela pidato, JK tak lupa melakukan 'sweeping' sepatu terhadap para pejabat yang hadir. "Irvan, sepatumu buatan apa?" tanya JK secara tiba-tiba kepada ketua Kadin Sumut, Irvan Mutiara.
Dengan gugup, Irvan lalu menjawab, "Masih buatan Italia, Pak," kata Irvan.
"Besok-besok tidak boleh lagi pake sepatu buatan luar negeri. Harus dalam negeri," timpal JK.
Selain diberi kado sepatu, kehadiran JK di Medan juga mendapat sambutan warga setempat. JK mendapat selendang ulos, di dua acara yang berbeda yang ia hadiri. Saat menghadiri silaturahmi dengan Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, JK diberi hadiah selendang khas itu. Lalu ulos yang kedua didapatnya saat menghadiri silaturahmi dengan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) di Kantor PGI, Medan. (sumber)
Baca juga: JK Lantik Wisudawan Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan
Lihat nama-nama tokoh lainnya di sini
"Ada kenang-kenangan dari pengrajin sepatu Medan, Pak. Supaya sepatu lokal medan juga ikut laku, mereka memberi Bapak sepatu merek AS atau Ajo Sukarame," tutur Bibie Lubis, ketua Relawan Nusantara JK-Wiranto, sembari menyerahkan sepatu kepada JK, di Hotel Tiara, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu malam (24/6/2009).
Perwakilan pengrajin pun membawa sejumlah sepatu dengan nomer yang berbeda, untuk memastikan ukuran sepatu yang dipakai JK. "Nomer sepatu saya 39, tapi dengan sepatu Medan ini saya cocoknya dengan nomor 38," ujar JK di depan panggung saat mencoba sepatu barunya.
JK kemudian berseloroh akan mempromosikan sepatu hadiah itu kepada pejabat-pejabat negara di Jakarta. Harga sepatu merk AS ini dijual seharga Rp 200 ribu. Sepatu ini diproduksi sendiri oleh para pengrajin sepatu di Medan.
"Nanti saya akan promosikan sepatu Medan kepada pejabat-pejabat," tutur JK, disambut riuh tepuk tangan sekitar 800 orang peserta yang hadir.
JK lalu menjelaskan bahwa sepatu bisa saja menjadi lambang nasionalisme, karena bisa dihitung jari orang yang memakai sepatu buatan dalam negeri. Dengan memakai buatan dalam negeri, menurut JK, uang yang bisa masuk dalam pasar dalam negeri sebesar Rp 50 triliun.
"Bayangkan jika semua orang memakai sepatu buatan dalam negeri. Satu orang saja tiap tahun membeli sepatu, uang yang bisa masuk dalam pasar dalam negeri sebesar Rp 50 trilyun," beber JK.
Di sela-sela pidato, JK tak lupa melakukan 'sweeping' sepatu terhadap para pejabat yang hadir. "Irvan, sepatumu buatan apa?" tanya JK secara tiba-tiba kepada ketua Kadin Sumut, Irvan Mutiara.
Dengan gugup, Irvan lalu menjawab, "Masih buatan Italia, Pak," kata Irvan.
"Besok-besok tidak boleh lagi pake sepatu buatan luar negeri. Harus dalam negeri," timpal JK.
Selain diberi kado sepatu, kehadiran JK di Medan juga mendapat sambutan warga setempat. JK mendapat selendang ulos, di dua acara yang berbeda yang ia hadiri. Saat menghadiri silaturahmi dengan Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, JK diberi hadiah selendang khas itu. Lalu ulos yang kedua didapatnya saat menghadiri silaturahmi dengan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) di Kantor PGI, Medan. (sumber)
Baca juga: JK Lantik Wisudawan Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan
Lihat nama-nama tokoh lainnya di sini
No comments:
Post a Comment