Seperti dilansir Liputan6.com, Selasa, empat inovasi dan teknologi terbaru tersebut adalah Samsung SUHD TV, Lemari Es Dua Pintu Twin Cooling System, Mesin Cuci Bukaan Depan Addwash, dan AC Triangle Design.
Presiden Samsung Electronic Indonesia, Jaehoon Kwon memaparkan, Saat ini Samsung menjadi market leader di beberapa produk seperti televisi, smartphone, memori, dan produk elektronik lainnya. Khusus televisi, kata Kwon, Samsung selama sepuluh tahun berturut-turut menjadi penguasa di pasar televisi berdasarkan riset dari Display Search.
Sementara Head of Product Marketing TV/AV, Ubay Bayanudin, menuturkan pencapaian sebagai market leader secara global selama sepuluh tahun berturut-turut, tidak dapat diraih tanpa inovasi. “Kini inovasi-inovasi kami telah menjadi tren tahun ini dan akan menjadi tren di masa depan,” ujarnya.
Ubay melanjutkan, teknologi terbaru yang diluncurkan salah satunya Samsung SUHD TV 2016 adalah Quantum Dot Technology. Televisi tersebut mampu mereproduksi gambar-gambar realistis berdetail tinggi seperti alam ke layar televisi.
Selain itu, Quantum Dot Technology memungkinkan vendor memproduksi televisi dengan tingkat kecerahan jauh lebih tinggi. Hal itu akan membuka berbagai kelebihan lainnya, seperti dukungan terhadap High Dynamic Range (HDR).
Beralih ke lemari es, inovasi Samsung adalah teknologi terbaru Twin Cooling. Dengan teknologi ini, Samsung berharap produknya dapat mendukung gaya hidup sehat karena teknologi Twin Cooling mampu menjaga kesegaran sayuran dan buah dua kali lebih lama.
Ada juga teknologi terbaru Smart Conversion, sehingga fleksibilitas freezer untuk mengontrol lemari es dan freezer sesuai dengan kebutuhan. Untuk mesin cuci, Samsung menyematkan pintu kecil tambahan di mesin cuci front load Samsung Addwash.
Fungsinya adalah untuk menambahkan cucian yang tertinggal ketika pintu utama sudah ditutup. Di samping itu, ada pula teknologi Eco Bubble yang akan menghasilkan busa mikro sehingga menembus kain 40 kali lebih cepat menyerap dan menghilangkan kotoran lebih mudah.
Terakhir, di produk pendingin udara (AC), Samsung menghadirkan teknologi terbaru AC Triangle Design. AC ini mampu menyaring debu ultrahalus sehingga udara menjadi lebih bersih dan segar.
Menurut Ubay Bayanudin, ketimbang Full HD, teknologi terbaru dengan resolusi 4K masih terbatas. Meski demikian, adopsi TV Ultra High Definition (UHD) diklaim terus meningkat di Tanah Air.
Ubay mengutip data dari GFK menyebutkan, porsi pasar TV UHD di Indonesia mencapai 16-17% tahun ini. Sementara di tahun 2015, pangsa pasarnya baru mencapai 13%. “Seperti halnya teknologi baru di Indonesia awalnya kecil tapi meningkat dengan pesat, seperti teknologi LED beberapa tahun lalu,” ujar Ubay, seperti dilansir Detik, Selasa.
Ubay yakin, ke depannya adopsi TV UHD terus meningkat. Pasalnya, makin banyak pembuat konten kini telah mengunakan resolusi 4K pada karya mereka. “Netflix contohnya, mereka menyediakan pilihan UHD pada kontennya,” kata Ubay.
Di sisi lain, meski konten kian banyak, infrastruktur masih menjadi kendala adopsi UHD. Sebab kualitas koneksi Internet di Indonesia masih terbatas. “Butuh minimal koneksi stabil 15 mbps untuk streaming UHD. Saat ini belum banyak penyedia layanan Internet yang menawarkan kecepatan tersebut,” terang Ubay. (sumber)
No comments:
Post a Comment