Tobapos -- Sebuah desa di Cina, yang berlokasi di daerah terpencil di Provinsi Anhhui Cina timur, dikenal sebagai desa para bujangan.
Xiong Jigen, adalah seorang pria lajang yang tinggal di Laoya, ia dijuluki 'bujang lapuk' karena pada usianya yang telah menginjak 43 tahun, belum juga menikah.
Julukan yang sama juga diberikan kepada orang-orang di desanya yang belum kunjung menemukan istri.
Umumnya pria-pria usia dua puluhan tahun di Cina sudah menikah, memiliki rumah dan menjadi kepala keluarga.
Xiong Jigen berbicara tentang lokasi kampunya tyang terpencil.
"Tempat ini terisolasi dan transportasinya sangat sulit," ujarnya, seakan mencari dalih.
Kandang ayam terletak di belakang, dan sementara ladang jagung terdapat di halaman depan rumahnya yang terletak di atas bukit.
Salah satu cara menuju tempat itu menggunakan jalur darat, berkendara selama satu jam melalui medan tanah yang curam. (bbc/adm)
Xiong Jigen, adalah seorang pria lajang yang tinggal di Laoya, ia dijuluki 'bujang lapuk' karena pada usianya yang telah menginjak 43 tahun, belum juga menikah.
Julukan yang sama juga diberikan kepada orang-orang di desanya yang belum kunjung menemukan istri.
Umumnya pria-pria usia dua puluhan tahun di Cina sudah menikah, memiliki rumah dan menjadi kepala keluarga.
Xiong Jigen berbicara tentang lokasi kampunya tyang terpencil.
"Tempat ini terisolasi dan transportasinya sangat sulit," ujarnya, seakan mencari dalih.
Kandang ayam terletak di belakang, dan sementara ladang jagung terdapat di halaman depan rumahnya yang terletak di atas bukit.
Salah satu cara menuju tempat itu menggunakan jalur darat, berkendara selama satu jam melalui medan tanah yang curam. (bbc/adm)
No comments:
Post a Comment