Tobapos -- Kepolisian Cina yakin sudah menangkap seorang pembunuh berantai atas 11 perempuan yang buron selama lebih dari satu dekade.
Gao Chengyong dituduh membunuh dan memutilasi para korbannnya sehingga mendapat julukan Jack the Ripper-nya Cina, merujuk pada pembunuh berantai di Abad ke-19 yang terkenal di Inggris.
Pria Cina berusia 52 tahun itu mengakui kejahatan yang dituduhkan padanya.
Penangkapannya dilakukan setelah seorang saudaranya ditangkap karena kejahatan kecil dan uji coba DNA menujukkan terkait dengan pembunuhan yang dituduhkan pada Gao, seperti dilaporkan koran China Daily.
Pemilik toko kelontong tersebut ditangkap di kota Baiyin, Provinsi Gansu, 28 tahun sejak pembunuhan pertama yang baru terhenti tahun 2002 tanpa ada tersangka yang ditangkap.
Tahun 2004 polisi mengatakan pelaku pembunuhan berantai bersangkutan memiliki 'penyimpangan seks dan membenci perempuan'.
Sasarannya adalah perempuan-perempuan muda, yang diikuti sampai ke rumahnya dan diperkosa serta dibunuh sebelum dimutilasi. Dalam beberapa kasus, menurut laporan media, organ reproduksi korban sampai dipotong.
Korban termuda berusia delapan tahun dan polisi sempat menawarkan hadiah 200.000 yuan atau sekitar Rp390 juta bagi yang bisa memberikan informasi tentang keberadaannya. (bbc/adm)
Gao Chengyong dituduh membunuh dan memutilasi para korbannnya sehingga mendapat julukan Jack the Ripper-nya Cina, merujuk pada pembunuh berantai di Abad ke-19 yang terkenal di Inggris.
Pria Cina berusia 52 tahun itu mengakui kejahatan yang dituduhkan padanya.
Penangkapannya dilakukan setelah seorang saudaranya ditangkap karena kejahatan kecil dan uji coba DNA menujukkan terkait dengan pembunuhan yang dituduhkan pada Gao, seperti dilaporkan koran China Daily.
Pemilik toko kelontong tersebut ditangkap di kota Baiyin, Provinsi Gansu, 28 tahun sejak pembunuhan pertama yang baru terhenti tahun 2002 tanpa ada tersangka yang ditangkap.
Tahun 2004 polisi mengatakan pelaku pembunuhan berantai bersangkutan memiliki 'penyimpangan seks dan membenci perempuan'.
Sasarannya adalah perempuan-perempuan muda, yang diikuti sampai ke rumahnya dan diperkosa serta dibunuh sebelum dimutilasi. Dalam beberapa kasus, menurut laporan media, organ reproduksi korban sampai dipotong.
Korban termuda berusia delapan tahun dan polisi sempat menawarkan hadiah 200.000 yuan atau sekitar Rp390 juta bagi yang bisa memberikan informasi tentang keberadaannya. (bbc/adm)
No comments:
Post a Comment