Tobapos -- Sedikitnya 1.500 warga Filipina menggelar aksi menentang pemindahan jenazah mantan presiden Ferdinand Marcos ke Taman Makam Pahlawan di ibukota Manila.
Pekan lalu, Presiden Rodrigo Duterte sudah memberi persetujuan agar jenazah pendahulunya itu dipindahkan dari kampung halamannya di Batac.
Para pengunjuk rasa berpendapat pemakaman Marcos sebagai pahlawan akan menjadi 'ketidakadilan besar' bagi para korban-korban pelanggaran hak asasi manusia pada masa kepemimpinannya.
Selama 20 tahun lebih memerintah, Marcos dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan orang, penyiksaaan, dan sejumlah penculikan yang sebagian masih belum terungkap. (bbc/adm)
Pekan lalu, Presiden Rodrigo Duterte sudah memberi persetujuan agar jenazah pendahulunya itu dipindahkan dari kampung halamannya di Batac.
Para pengunjuk rasa berpendapat pemakaman Marcos sebagai pahlawan akan menjadi 'ketidakadilan besar' bagi para korban-korban pelanggaran hak asasi manusia pada masa kepemimpinannya.
Selama 20 tahun lebih memerintah, Marcos dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan orang, penyiksaaan, dan sejumlah penculikan yang sebagian masih belum terungkap. (bbc/adm)
No comments:
Post a Comment