Tobapos -- Polisi di Malaysia mengatakan pihaknya menahan lima orang terkait dengan sebuah serangan terhadap Komisaris Tinggi Sri Lanka pada hari Minggu (04/09).
Rekaman CCTV memperlihatkan Abrahim Ansar berkali-kali ditinju sekelompok pria yang meneriakkan kata-kata bahasa Tamil saat dia memasuki bandar udara di Kuala Lumpur.
"Lima orang ditangkap dan kami sedang menyelidiki alasan penyerangan," kata komandan polisi negara bagian Selangor, Abdul Samah Mat, kepada kantor berita AFP.
Terduga pelaku dikatakan memberi tahu polisi bahwa aksi dilakukan untuk menentang yang mereka gambarkan sebagai 'genosida' warga Tamil saat perang saudara Sri Lanka.
Di Kolombo, pemerintah memanggil Komisaris Tinggi Malaysia untuk menyampaikan kecaman terkait serangan yang terjadi saat mantan Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, mengunjungi Malaysia.
Kementerian Luar Negeri menyatakan 'kekecewaan karena pemerintah Malaysia gagal memberikan perlindungan yang diperlukan' meskipun sudah muncul peringatan kemungkinan akan terjadinya hal tersebut.
Sekitar 100 pengunjuk rasa etnik India berkumpul di Kuala Lumpur minggu lalu, menentang Rajapakse yang sedang menghadiri sebuah konferensi internasional di Malaysia.
Mantan presiden tersebut memerintahkan serangan militer berdarah yang mengakhiri perang Sri Lanka dengan gerilya separatis Tamil pada tahun 2009.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional mengatakan sekitar 40.000 warga sipil terbunuh namun pernyataan disangkal oleh pemerintah Kolombo. (bbc/adm)
Rekaman CCTV memperlihatkan Abrahim Ansar berkali-kali ditinju sekelompok pria yang meneriakkan kata-kata bahasa Tamil saat dia memasuki bandar udara di Kuala Lumpur.
"Lima orang ditangkap dan kami sedang menyelidiki alasan penyerangan," kata komandan polisi negara bagian Selangor, Abdul Samah Mat, kepada kantor berita AFP.
Terduga pelaku dikatakan memberi tahu polisi bahwa aksi dilakukan untuk menentang yang mereka gambarkan sebagai 'genosida' warga Tamil saat perang saudara Sri Lanka.
Di Kolombo, pemerintah memanggil Komisaris Tinggi Malaysia untuk menyampaikan kecaman terkait serangan yang terjadi saat mantan Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, mengunjungi Malaysia.
Kementerian Luar Negeri menyatakan 'kekecewaan karena pemerintah Malaysia gagal memberikan perlindungan yang diperlukan' meskipun sudah muncul peringatan kemungkinan akan terjadinya hal tersebut.
Sekitar 100 pengunjuk rasa etnik India berkumpul di Kuala Lumpur minggu lalu, menentang Rajapakse yang sedang menghadiri sebuah konferensi internasional di Malaysia.
Mantan presiden tersebut memerintahkan serangan militer berdarah yang mengakhiri perang Sri Lanka dengan gerilya separatis Tamil pada tahun 2009.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional mengatakan sekitar 40.000 warga sipil terbunuh namun pernyataan disangkal oleh pemerintah Kolombo. (bbc/adm)
No comments:
Post a Comment