Tobapos -- Delegasi RI mempertanyakan hilangnya 16 orang Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah Papua Nugini (PNG) sejak 2014, saat pertemuan antar pejabat keamanan (joint sub comittee on security matters/JSCSM) yang berlangsung di Port Moresby, Rabu (9/11).
"Kami sudah mempertanyakan tentang nasib WNI yang tidak diketahui keberadaannya sejak 2014," kata pimpinan sidang delegasi Indonesia Laksamana Pertama (Laksma) TNI Atok Susanto kepada Antara di Port Moresby.
Laksma Atok Susanto mengatakan delegasi PNG menyatakan akan melakukan verifikasi tentang kasus tersebut seraya berjanji tidak akan terulang kembali dimasa mendatang.
Delegasi PNG dalam pertemuan tersebut menyatakan akan menyampaikan permintaan maaf secara diplomatik kepada Indonesia dan kedepan akan melaksanakannya sesuai kesepakatan bersama, kata Laksma Atok Susanto, dikutip dari antarapapua.com.
Sementara itu Kepala Badan Perbatasan Kabupaten Merauke, Alberh Muyak secara terpisah mengatakan, WNI yang hilang dan tidak diketahui nasibnya itu berasal dari Merauke.
Mereka adalah nelayan yang sejak 2014 lalu tidak dikehui nasib dan keberadaannya setelah masuk kewilayah PNG melalui Torasi untuk membeli gelembung ikan dari penduduk PNG.
JSCSM diikuti anggota militer dan pejabat perbatasan RI-PNG, dilaksanakan Rabu (9/11) di Port Moresby. (adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
"Kami sudah mempertanyakan tentang nasib WNI yang tidak diketahui keberadaannya sejak 2014," kata pimpinan sidang delegasi Indonesia Laksamana Pertama (Laksma) TNI Atok Susanto kepada Antara di Port Moresby.
Laksma Atok Susanto mengatakan delegasi PNG menyatakan akan melakukan verifikasi tentang kasus tersebut seraya berjanji tidak akan terulang kembali dimasa mendatang.
Delegasi PNG dalam pertemuan tersebut menyatakan akan menyampaikan permintaan maaf secara diplomatik kepada Indonesia dan kedepan akan melaksanakannya sesuai kesepakatan bersama, kata Laksma Atok Susanto, dikutip dari antarapapua.com.
Sementara itu Kepala Badan Perbatasan Kabupaten Merauke, Alberh Muyak secara terpisah mengatakan, WNI yang hilang dan tidak diketahui nasibnya itu berasal dari Merauke.
Mereka adalah nelayan yang sejak 2014 lalu tidak dikehui nasib dan keberadaannya setelah masuk kewilayah PNG melalui Torasi untuk membeli gelembung ikan dari penduduk PNG.
JSCSM diikuti anggota militer dan pejabat perbatasan RI-PNG, dilaksanakan Rabu (9/11) di Port Moresby. (adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
No comments:
Post a Comment