Tobapos -- Ratusan toko Milik pengusaha keturunan Tionghoa di Venezuela telah menjadi sasaran dan target penjarahan oleh massa yang marah.
Aksi penjarahan ini terjadi di kota utara-timur Ciudad Guyana. Para pengamat menyesalkan terkait makin masifnya aksi - aksi penjarahan itu terus terjadi selama satu pekan terakhir.
Sementara kantor berita Reauters melaporkan penjarahan terburuk terjadi di sejumlah wilayah di El Callao dan Ciudad Bolivar di mana toko-toko yang menjadi target adalah toko milik warga keturunan Tionghoa.
Atas aksi anarkis ini Gubernur negara bagian Bolivar mengatakan sudah ada 262 penangkapan di sana, dengan penjarahan dari toko-toko makanan.
Hal yang sama juga diakui kelompok bisnis lokal mengatakan 350 perusahaan telah dirampok di Ciudad Bolivar, termasuk 90 persen dari toko makanan.
Di Santa Elena de Uairen, dekat perbatasan dengan Brasil, pemilik toko dan penduduk membentuk kelompok untuk bergabung dengan polisi dan tentara setelah enam toko dijarah.
Kasus penjarahan itu terjadi di tengah gelombang unjuk rasa masyarakat Venezuela terkait rencana penarikan nilai mata uang 100 bolivar Venezuela.
Hingga berita ini dirilis belum ada pernyataan resmi otoritas setempat. Namun pihak kepolisian terus berupaya meredam aksi penjarahan dengan melepaskan gas air mata dan melakukan penangkapan. (sumber)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
Aksi penjarahan ini terjadi di kota utara-timur Ciudad Guyana. Para pengamat menyesalkan terkait makin masifnya aksi - aksi penjarahan itu terus terjadi selama satu pekan terakhir.
Sementara kantor berita Reauters melaporkan penjarahan terburuk terjadi di sejumlah wilayah di El Callao dan Ciudad Bolivar di mana toko-toko yang menjadi target adalah toko milik warga keturunan Tionghoa.
Atas aksi anarkis ini Gubernur negara bagian Bolivar mengatakan sudah ada 262 penangkapan di sana, dengan penjarahan dari toko-toko makanan.
Hal yang sama juga diakui kelompok bisnis lokal mengatakan 350 perusahaan telah dirampok di Ciudad Bolivar, termasuk 90 persen dari toko makanan.
Di Santa Elena de Uairen, dekat perbatasan dengan Brasil, pemilik toko dan penduduk membentuk kelompok untuk bergabung dengan polisi dan tentara setelah enam toko dijarah.
Kasus penjarahan itu terjadi di tengah gelombang unjuk rasa masyarakat Venezuela terkait rencana penarikan nilai mata uang 100 bolivar Venezuela.
Hingga berita ini dirilis belum ada pernyataan resmi otoritas setempat. Namun pihak kepolisian terus berupaya meredam aksi penjarahan dengan melepaskan gas air mata dan melakukan penangkapan. (sumber)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
No comments:
Post a Comment