Tobapos -- Presiden Joko Widodo menghendaki Indonesia berperan dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah sehubungan dengan pemutusan hubungan diplomatik tujuh negara terhadap Qatar.
Walau demikian, presiden mengakui masih mencari tahu titik permasalahan yang sebenarnya sebelum menentukan langkah apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia.
"Saya belum bisa menyimpulkan masalah besarnya apa, tapi saya ingin Indonesia memiliki peran dalam menyelesaikan konflik Timur Tengah," kata Presiden di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (10/06).
Untuk menelisik duduk perkara konflik tersebut, Presiden Jokowi menghubungi sejumlah pemimpin.
"Saya telepon Presiden (Recep Tayyip) Erdogan, Turki, untuk masalah Qatar. Tadi malam juga saya telepon Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Qatar. Saya masih sebetulnya mencari peluang, problemnya sebetulnya apa sih kok sampai benturannya sangat kerasnya," ucap Presiden, yang juga bakal menghubungi pangeran mahkota Uni Emirat Arab.
Keinginan agar Indonesia berperan mencari solusi, menurut Presiden Jokowi, sejalan dengan sikap Indonesia yang selalu berposisi netral. Dia mencontohkan Indonesia bisa membuka konsulat kehormatan di Palestina setelah sekian puluh tahun belum bisa terlaksana.
"Alhamdulillah tahun kemarin kita sudah memiliki konsulat (kehormatan) di Palestina, ini perkembangan baik," ujarnya. (bbc/adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
Walau demikian, presiden mengakui masih mencari tahu titik permasalahan yang sebenarnya sebelum menentukan langkah apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia.
"Saya belum bisa menyimpulkan masalah besarnya apa, tapi saya ingin Indonesia memiliki peran dalam menyelesaikan konflik Timur Tengah," kata Presiden di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (10/06).
Untuk menelisik duduk perkara konflik tersebut, Presiden Jokowi menghubungi sejumlah pemimpin.
"Saya telepon Presiden (Recep Tayyip) Erdogan, Turki, untuk masalah Qatar. Tadi malam juga saya telepon Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Qatar. Saya masih sebetulnya mencari peluang, problemnya sebetulnya apa sih kok sampai benturannya sangat kerasnya," ucap Presiden, yang juga bakal menghubungi pangeran mahkota Uni Emirat Arab.
Keinginan agar Indonesia berperan mencari solusi, menurut Presiden Jokowi, sejalan dengan sikap Indonesia yang selalu berposisi netral. Dia mencontohkan Indonesia bisa membuka konsulat kehormatan di Palestina setelah sekian puluh tahun belum bisa terlaksana.
"Alhamdulillah tahun kemarin kita sudah memiliki konsulat (kehormatan) di Palestina, ini perkembangan baik," ujarnya. (bbc/adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
No comments:
Post a Comment