• Breaking News

    Monday, July 24, 2017

    Perantau Pakkat di Banten Dukung Pendirian Universitas

    Tobapos -- Perantau Pakkat di Banten, H. Sehat Mungkur mendukung rencana pendirian Universitas Pakkat yang terus digagas anak-anak salah satu tokoh masyarakat Pakkat almarhum Jureman Marbun (Mahmun Syarif Marbun) yang wafat di Pakkat 27 Mei 2017.

    "Bagus itu, semoga mendapat sambutan yang baik dari generasi muda Pakkat," katanya saat ditemui H. Julkifli Marbun, MA, salah satu putra almarhum, baru-baru ini.

    Ide pendirian Universitas Pakkat dikemukakan almarhum, kelahiran Siniang ini, pertama sekali sekitar tahun 1998 kepada Julkifli Marbun, yang saat itu sedang kuliah di India. Untuk mewujudkan ide tersebut, almarhum meminta agar dua anaknya yang lain Jubeir Marbun dan Yusuf Marbun juga dibantu kuliah di India.

    Namun, ide itu pupus usai musibah yang menimpa keluarga tahun 2001, beberapa hari sebelum keberangkatan kembali ketiga putranya ke India.

    Pada tahun 2006-an, almarhum, pendiri UD Paju Marbun ini, membeli sebidang tanah yang pada awalnya ditujukan untuk tempat universitas ini kelak. Namun, tanah yang di Simarsik tersebut akhirnya didesain menjadi lokasi Perumahan Paju hingga saat ini. Desain rumahnya dibuat oleh Julkifli untuk mengakomodasi bila suatu saat dialihfungsikan menjadi kampus.

    Saat ini, salah satu rumah di Perumahan Paju telah difungsikan menjadi tempat kursus PKBM Pakkat (baca) sebagai langkah awal pendirian universitas seperti yang diimpikan almarhum.

    Dalam pertemuan dengan Julkifli yang juga merupakan Pemimpin Umum TobaPosCom dan BeritaDekhoCom, Bpk Sehat juga menginformasikan tentang rencana acara #PakkatMartabe yang akan diadakan di Pakkat pada akhir Desember 2017.

    Lihat: Info #PakkatMartabe di Tautan Ini

    Perhelatan tersebut akan diisi dengan sejumlah kegiatan sosial, termasuk penyerahan ambulan. Beberapa perantau Pakkat ikut menjadi panitia termasuk Bpk Ricardo Marbun yang kini menjadi salah satu kepala cabang BTN di Banten.

    Saat diminta memberi ide, Julkifli menyampaikan perlu ditambah pernyataan dukungan untuk meminta Pemerintah Pusat atau Daerah Humbang Hasundutan, yang kini mempunyai APBD mendekati Rp. 1 triliun, mendirikan bandara perintis di Pakkat, karena selalu terisolasi bila tiga jalan penghubung ke Pakkat amblas.

    Jalan dari Dolok Sanggul ke Pakkat, Barus ke Pakkat dan Parlilitan ke Pakkat sangat rentan amblas karena konstruksi tanahnya yang rapuh.

    Pendirian sebuah bandara perintis akan mempermudah evakuasi dan transportasi publik pada saat bencana maupun aman.

    Ide pendirian bandara perintis ini telah lama diekspose ke publik melalui salah satu blognya. (baca)

    Sebagai bagian dari warga negara Indonesia, masyarakat Pakkat dinilai lebih dari layak untuk memiliki universitas, bandara perintis dan lain sebagainya yang berfungsi untuk meningkatkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Apalagi sampai saat ini, jaringan telepon kabel (Telkom) belum menjangkau tempat ini yang membuat akses ke internet dan keperluan lainnya lebih mahal karena hanya mengandalkan jaringan selular. (adm)




    Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop

    No comments:

    Post a Comment

    loading...


    Aneka

    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita