• Breaking News

    Friday, August 20, 2021

    Nasib Para Miliarder Afghanistan Pasca Taliban

    Kuat dugaan bahwa sebagian besar miliarder Afghanistan sudah keluar dan mengungsi di luar negeri saat Taliban menguasai ibukota Kabul.

    Sebagian besar dilaporkan berada di Dubai, UAE yang mendapat manfaat secara langsung dari pengusian tersebut.

    Miliaran dollar dana dari Aghanistan diperkirakan turut mengungsi. Dari jumlah itu 160 juta dollar AS dibawa oleh rombongan Presiden Ashraf Ghani.

    Namun, Ghani menyangkal tuduhan tersebut baru-baru ini dalam sebuah penjelasannya di Facebook.


    Seorang warganet nyeletuk dengan uang sebanyak itu, Ghani bisa menjadi capres di Lebanon karena dia merupakan alumni American University di Lebanon tempat di mana ia bertemu dengan istrinya yang Kristen.

    Dalam dua dekade belakangan memang Afghanistan melahirkan banyak miliarder baru karena pertumbuhan ekonominya terus meningkat.

    Walau kebanyakan miliarder itu lahir dari bisnis sub kontraktor markas-markas militer AS namun banyak juga yang kaya dari sektor properti, media dan lain sebagainya.

    Dapat dimaklumi, alasan Ashraf Ghani untuk memilih mengungsi daripada terjadi perang habis-habisan untuk memastikan ekonomi Afghanistan tetap berputar dan properti milik para miliarder Afghan tidak terusik.

    Sementara itu pemerintahan Taliban di Afghanistan dengan nama Islamic Emirate of Afghanistan terus melakukan konsolidasi ke dalam.

    Tidak terlalu sulit bagi Taliban karena sebelumnya memang kelompok tersebut mempunyai pemerintahan bayangan lengkap dengan pejabat gubernur dan aparatnya.

    Saat ini sedang dilakukan negosiasi dengan tokoh masyarakat di Panjshir yang dilaporkan belum dikuasai oleh Taliban dan menjadi sarang kelompok anti-Taliban yang dipimpin oleh Ahmad Massoud dan Amarullah Saleh mantan wakil presiden pertama Afghanistan.

    Beberapa kedutaan luar negeri juga mulai melakukan kunjungan ke pihak Taliban seperti Jerman yang berjanji akan terus meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara.

    Saat ini belum ada pejabat presiden pengganti di Afghanistan, namun beberapa media menyebut Mulla Baradar Kepala Kantor Politik Taliban sebagai presiden de facto.

    Beberapa media memperkirakan bahwa Mulla Baradar akan mempunyai wakil dari berbagai etnik di Afghanistan yang akan menjadi bagian dari dewan kepresidenan.

    Komposisi kabinet juga ditegaskan oleh Taliban akan bersifat inklusif yang menampung perwakilan semua kelompok termasuk perempuan.



    No comments:

    Post a Comment

    loading...


    Aneka

    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita