Lembaga PBB, UNAMA, tak Setuju Pembekuan Dana Bank Sentral Afghanistan

Lembaga PBB untuk Afghanistan, UNAMA mengungkapkan ketidaksetujuan mereka atas pemblokiran aset Bank Sentral Afghanistan yang dilakukan oleh sejumlah negata dan lembaga termasuk AS dkk.

Menurutnya, pemblokiran aset tersebut malah akan menyengsarakan rakyat Afghanistan yang kini sedang alami penurunan stok pangan.

UNAMA kini dipimpin oleh Deborah Lyons dan telah memindahkan kantor mereka ke Qatar setelah sebelumnya di Kabul.

Jubir pemerintahan IEA Taliban di Afghanistan Zabehullah Mujahid juga menyatakan bahwa pemblokiran dana negara milik Da Afghanistan Bank di luar negeri, status buronan ke seumlah pejabat dan cap teroris ke Taliban merupakan pelanggaran pada perjanjian damai Doha yang dilakukan oleh AS dan Taliban.

Perlakuan AS dkk kepada Afghanistan memang sedikit berbeda dengan apa yang terjadi bersamaan di Guinea Conakry.

Di negara Afrika ini sebuah kudeta terjadi beberapa hari yang lalu namun tidak dikutuk AS maupun negara tetap anggota DK PBB karena pelakunya komandan kopasus setempat didukung oleh intlijen Perancis dan AS.

Sebuah video beredar menunjukkan pasukan AS di Guinea ikut selebrasi atas suksesnya kudeta tersebut. Tidak ada pemblokiran maupun sanksi ke Guinea.

Baik Guinea maupun Afghanistan merupakan daerah yang mayoritas Muslim. Keduanya juga kaya akan SDA yang menjadi rebutan negara-negara luar.

Baca selanjutnya