Konflik Ukraina vs Rusia Memanas, Posisi Bashar Al Assad Menjadi Lebih Vital

Salah satu dampak konflik Ukraina yang terjadi antara Rusia vs NATO adalah membuat posisi Bashar Al Assad di Suriah menjadi lebih penting dan vital.

Hal yang sama juga terjadi di Venezuela dengan Nicolas Maduro dan beberapa negara Amerika Latin lainnya.

Hal itu terlihat dengan kunjungan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu ke Istana Presiden Assad baru-baru ini.

Walau kunjungan kerja tersebut hanya simbolik, namun seorang Menhan Rusia melapor kepada Assad soal adanya latihan militer di Tartus adalah sesuatu yang tidak biasa.

Sebelumnya, hampir tidak ada laporan dari Rusia apakah mereka akan merlakukan sebuah latihan militer atau tidak.

Hal yang sama juga terjadi pada pada hubungan AS dan sekutunya. Jarang terlihat seorang Menhan AS berkunjung dan permisi kepada kepala negara Korsel atau Taiwan jika akan melakukan latihan militer.

Diduga sikap manis Rusia ini berhubungan dengan upaya diplomasi oleh utusan PBB ke Suriah dalam waktu dekat yang diduga akan memperkuat posisi legitimasi Assad.

Rusia memang memiliki pangkalan militer di Tartus, Suriah. Selama ini, pejabat Rusia yang berkunjung ke Suriah selalu menempatkan Assad di posisi yang kurang terhormat jika bersandingan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baik dan Rusia dan Suriah kini mempunyai nasib yang sama karena sama-sama menjadi target embargo AS dkk.

Rusia kena embargo karena mencaplok Krimea dan mendukung pemberontak Donetsk dan Lugansk di Ukraina. Sementara Suriah menjadi target embargo Kaisar yang dibuat untuk mencegah Assad menjadi lebih kuat.

Walau begitu sebelum konflik Suriah bermula tahun 2011 lalu, Suriah sudah lama menjadi target sanksi ekonomi AS dkk sebagaimana Irak dan Iran.

Hubungan bilateral Rusia dan Suriah perlahan menjadi saling menguntungkan karena Rusia mengikutkan Suriah dalam berbagai kebijakannya.

Misalnya latihan angkatan laut Rusia di Mediterania beberapa waktu lalu kini diikuti oleh angkatan laut Suriah.

Selain itu Moskow juga melibatkan Suriah dalam mengimplementasikan kebijakan mereka di Libya. Perusahaan swasta Suriah diduga ikut mendukung misi Wagner Group yang dekat dengan Putin dalam berbagai aksi di Libya dan beberapa negara Afrika.

Rusia juga mendorong perusahaan swasta Suriah seperti Cham Wings Airlines.

Hal ini juga dilakukan oleh AS yang mengikutkan sekutunya seperti Israel, Kosovo, Taiwan dll dalam berbagai tugas berat di beberapa titik terisolir di dunia.

Namun saat Israel diajak oleh lembaga antariksa AS, NASA melakukan eksplorasi bulan, Rusia belum secara terbuka melibatkan ilmuwan Suriah untuk ikut serta dalam program stasiun bulan milik Rusia dan Tiongkok.

Meski begitu, Damaskus dan Moskow telah menjalin kerja sama untuk eksplorasi antariksa dalam bentuk umum.

Baca selanjutnya