Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berjumpa dengan Presiden Azerbaijan beberapa waktu lalu untuk menyampaikan penghargaan atas peran Baku memastikan keamanan pasokan energi untuk Eropa.
Penghargaan ini menyusul makin meningkatnya ketergantungan Eropa atas pasokan gas dari Rusia yang dapat berakibat buruk pada keamanan Eropa khususnya berkaitan dengan isu Ukraina.
Sebelumnya, Azerbaijan mengungkapkan kesediaan negara mereka untuk meningkatkan pasokan gas ke Eropa jika Moskow memutuskan menerapkan embargo migas.
Keperpihakan Azerbaijan itu berbanding terbalik dengan sikap NATO yang tidak mendukung Baku dan memilih netral saat Azerbaijan berusaha mengambil alih wilayh Nagorno Karabakh yang dijajah Armenia dengan negara bonekanya Artsakh.
Kini Baku sedang melakukan pembangun kembali atau rekonstruksi wilayah Karabakh yang pernah mengalami genosida atau pengusiran besar-besaran 800 ribu penduduk Muslim Azeri oleh sekitar 70 ribu warga Armen yang didukung pasukan Armenia.
Meski begitu, Azerbaijan tidak menduduki semua bekas wilayah Nagorno Karabakh usai kesepakatan damai yang ditengahi oleh Rusia
Pasukan Rusia kini menjadi penjaga perdamaian antara wilayah yang dibebaskan dan wilayah yang masih diduduki oleh pemerintahan boneka Artsakh.
Dalam kesepakatan damai tersebut warga Armen dan Azeri dapat kembali ke tanah dan rumah masing-msing di kedua wilayah tanpa halangan dari manapun.
Pasukan Rusia dibantu oleh pasukan Tajikistan dalam menerapkan perjanjian tersebut
Sebuah bandara internasional telah berhasil dibangun di dekat Shusha yang diperkirakan dapat meningkatkn akselerasi pembangunan di Karabakh.
Sementara itu Armenia telah memulai langkah untuk normalisasi hubungan dengan Turki.
Sejumlah investasi sedang dibicarakan termasuk pembangunan jalur kereta api dan jalan raya yang menghubungkan Turki dengan Armenia dan Azerbaijan.
Yerevan juga mulai pembangunaa jalan raya yang dapat menghubungkan Armenia dengan Iran langsung tanpa melalui wilayah Azerbaijan.
Republik Artsakh yang menklaim kemerdekaan ya tidak diakui oleh Baku dan dianggap tidak menjaid bagian dari perjanjian damai Armenia dan Azerbaijan.
Meski begitu pemerintahan ini tidak dibekukan dan tetap menjalankan fungsinya di Stepanakert yang disebut sebagai ibukota Artsakh dulu merupakan desa Azerbaijan bernama Khankendi.
Rusia dan Armenia merupakan negara yang bergabung di CSTO yang disebut banyak pihak sebagai saingan NATO.
Dalam demo Kazakhstan yang terjadi beberapa waktu lalu, Rusia mengikutkan pasukan Armenia ke Astana usai pemerintahan Kazakhstan meminta bantuan keamanan.
Pasukan Armenia juga mendukung Rusia dalam berbagai kebijakan di Suriah, termasuk mengirimkan sejumlah pasukan penjinak bom untuk mendukung Bashar Al Assad.
Warga Armen dari Artsakh maupun Armenia juga menjadi pasukan asing di pemerintahan SDF di bawah naungan SDC/AANES Timur Suriah yang berseberangan dengan Assad.
Anehnya, baik Bashar Al Assad maupun Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev merupakan teman dekat dan keduanya saling mengunjungi satu sama lainnya.
No comments:
Post a Comment