Mungkin bisa saja ada yang meragukan kemampuan Taiwan di industri antariksa. Namun negara yang hanya dianggap sebagai salah satu provinsi di Tiongkok ini telah menciptakan roket antariksa Hapith-1 untuk menandingi kejayaan Beijing.
Dibuat oleh swasta TiSpace, roket ini akan diluncurkan dari selatan Australia. Jika sukses ini menjadi lompatan bagi Taipei mengejar Beijing yang kini telah memiliki stasiun antariksa.
Sebagaimana diketahui, Taipei masih mengklaim sebagai pemerintahan Tiongkok yang sah usai dikalahkan Beijing dalam perang saudara Komunis vs Nasionalis.
Kursi Tetap Dewan Keamanan PBB juga baru ditanggalkan dari Taiwan pada 1970-an lalu 20 tahun setelah konflik.
Sebagai negara bekas anggota tetap PBB, Taiwan memiliki segala sumber daya untuk menjadi sebuah negara yang kuat.
Posisi Taiwan sangat berbeda dengan Tibet yang memiliki pemerintahan di pengasingan, tepatnya di India.
Meski masyarakat Tibet di India juga memiliki literasi yang kuat, namun mereka tidak bisa membangun sebuah negara karena tidak mempunyai wilayah kecuali kamp-kamp pengungsi di India.
Begitu juga Negara Turkistan Timur di Xinjiang yang mempunyai pemerintahan pengasingan di Washington.
Namun posisi Taiwan tidak seperti Korut dan Korsel atau bahkan Palestina dan Israel yang keduanya mempunyai kursi di PBB. Taipei hanya selevel dengan Abkhazia, Ossetia Selatan, Negara Donetsk, Lugansk, Transnistria, Somaliland dan lain sebagainya.
Atau dalam khazanah politik Suriah atau Timur Tengah, Taipei hanya selevel dengan Pemerintahan Interim Suriah (SIG) atau pemerintahan penyelamat (SG) dan pemerintahan SDC di Timur Suriah yang juga mirip dengan pemerintahan penyelamat di Sanaa yang dikuasai oleh kelompok Houthi.
No comments:
Post a Comment