Media Israel dan Iran kembali adu mulut soal spionase.
Kali ini adalah soal Chaterine Shakdam yang dituduh sebagai mata-mata Israel selama berada di Iran.
Shakdam dilaporkan menyaru sebagai wartawan dan pernah menjadi narasumber di berbagai TV Iran. Dia bahkan mewawancarai salah satu kandidat presiden saat itu.
Selama berada di Iran, Shakdam disebut berhasil kasin mutah dengan ratusan pejabat Iran untuk mengorek informasi penting.
Jika itu benar maka kemungkinan kehidupan rahasia pejabat Iran bakal muncul di berbagai film dengan tujuan untuk saling mendiskreditkan.
Beberapa tahun yang lalu mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pernah membongkar bahwa pejabat tinggi intelijen Iran merupakan mata-mata Israel.
Pernyataan ini membuat dirinya tak bisa lagi mencalonkan diri sebagai presiden.
Kisah spionase dan kontra spionase bukan hal baru di Iran. Sebelumnya ada kasus Shahran Amiri dan Ali-Reza Asgari. Keduanya merupakan ilmuwan nuklir Iran yang disebut bekerja atau diculik CIA untuk menghancurkan program nuklir Iran melalui proyek 'brain drain'.
Kisah Shakdam ini merupakan orang luar dari Perancis yang masuk ke Iran seperti kasus Kylie Moore-Gilbert dari Australia.
Perempuan diduga digunakan untuk melakukan kegiatan spionase di Iran karena lebih mudah baik menyaru sebagai jurnalis, peneliti, ahli studi Islam maupun lainnya.
Tehran, sebuah film mengenai kegiatan spionase Israel di Iran
No comments:
Post a Comment