Meski sempat menurunkan pasukan kelas dua dari kalangan wajib militer, musuh Rusia dinilai tak perlu menganggap remeh kemampuan pasukan Beruang Merah tersebut.
Hal dapat difahami karena sebelum invasi, Rusia sedang melakukan latihan militer di perbatasan Ukraina untuk mengasah kemampuan para prajurit pemula.
Namun dalam perkembangannya, Rusia terdesak dengan retorika para pemimpin Eropa khususnya Ukraina sehingga memulai serangan kejutan ke Ukraina.
Sekitar 16 ribu pasukan Rusia diperkirakan tewas dalam invasi gerak cepat ini dan secara keseluruhan Kremlin telah rugi 500 miliar dolar lebih akibat sanksi ekonomi.
Saat ini Rusia sedang melakukan rotasi baik pasukan maupun posisi serang. Diduga unit-unit yang terdiri dari wajib militer dan mengalami korban jiwa dipulangkan ke Rusia diganti dengan pasukan reguler.
Pasukan tentara bayaran Wagner yang telah melakukan rekrutmen dari Afrika, Suriah dan lain sebagainya juga telah didatangkan ke Ukraina untuk berperang di pihak Rusia.
No comments:
Post a Comment