Pemerintahan IEA Taliban berhasil mengoperasikan ladang migas Qashqari di Provinsi Sar-e-pul Afghanistan setelah diterlantarkan oleh sebuah perusahaan migas Tiongkok.
Pada era pemerintahan Ashraf Ghani, konsesi ladang migas tersebut diberikan kepada perusahaan Tiongkok. Namun ladang migas diterlantarkan dan tidak dikelola usai penguasaan konsesi.
Pemerintahan IEA Taliban akhirnya mengelola ladang migas tersebut usai perusahaan Tiongkok tidak menghiraukan permintaan agar pengelolaan ladang migas tetap dipegang oleh perusahaan Tiongkok tersebut.
Kementerian perminyakan IEA Taliban berhasil mendirikan peralatan ekstraksi yang dibutuhkan dengan memanfaatkan SDM lokal.
Melakukan pemboran minyak sebenarnya bisa dilakukan oleh warga biasa yang mengerti dengan teknologi minyak. Beberapa ladang minyak ilegal milik warga di Sumatera Selatan diketahui dikelola oleh warga dengan peralatan sederhana dan dapat dibeli di mana saja.
Hanya saja kualitas minyak yang dihasilkan paska penyulingan menjadi tantangan khususnya dalam kualitas dan kuantitasnya.
Cadangan minyak di Qashqari tidak terlalu banyak hanya 87 juta barel. Namun untuk ekonomi Afghanistan yang masih baru membangun di bawahh Taliban hal ini cukup menjadi kebanggaan warga karena bisa memberikan pemasukan kepada negara paling tidak 150 ribu dolar AS per hari.
Peresmian pengoperasian ladang migas ini dihadiri langsung oleh Mullah Abdul Ghani Baradar yang kini menjabat sebagai wakil Perdana Menteri di pemerintahan IEA Afghanistan.
Di sektor ketahanan energi, Afghanistan sebenarnya tidak terlalu kesulitan karena mempunyai tetangga yang kaya migas seperti Turkmenistan, Iran dan Uzbekistan.
Iran bahkan menjamin ketersediaan migas dengan harga terjangkau di pasar Afghanistan.
Namun, dengan beroperasinya ladang migas ini maka kemandirian Afghanistan dalam mengambil kebijakan luar negeri semakin matang dan tidak rentan pada campur tangan luar negeri.
Afghanistan juga mendorong pembangunan jalur pipa migas TAPI atau Turkmenistan, Afghanistan, Pakistan dan India untuk menyalurkan migas Turkmenistan ke pasar dunia.
Afghanistan akan diuntungkan dengan royalti atau biaya transit yang dipatok sekian dolar per ukuran tertentu.
No comments:
Post a Comment